[berpartisipasi dalam WAKUWAKU JAPAN]
Sejak mengudara pada 22 Februari
2014, "WAKUWAKU JAPAN" telah menyita perhatian pemirsa televisi, khususnya
pelanggan Okevision dan Indovision. Channel yang menyiarkan program acara serba
Jepang ini sangat menarik sekali. Dengan tetap menggunakan bahasa Jepang tanpa
dubing memberi kesan sangat Jepang sekali. Kita bisa merasakan nuansa Jepang
dalam setiap programnya.
Bukan hanya acara hiburan berupa
film, drama, entertainment, musik, dan anime, tapi juga menampilkan program documenter,
olah raga dan budaya. Salah satu acara yang saya sukai adalah Budaya. Di program
acara budaya bertajuk; Tokyo Luxury Guide, kita bisa mengenal lebih dekat kota
Tokyo. Siaran awal: Minggu, 23 Februari 2014 pukul 08.00 - 09.00 WIB. Siaran
ulang pertama: Minggu, 23 Februari 2014 pukul 10.00 - 11.00 WIB. Siaran ulang
kedua: Sabtu, 1 Maret 2014 pukul 06.00 - 07.00 WIB
Sebagai ibu kota negeri Matahari
Terbit kita bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kehebatan kota Tokyo
yang telah mempesona setiap turis baik yang datang dari dalam maupun luar
Jepang. Restoran maupun shop yang mewah dengan Omotesando dan Aoyama dan
sekelilingnya sebagai pusat penyebaran Fashion Jepang, serta tempat-tempat
berkumpulnya para orang dewasa yakni Ginza dan Marunouchi area.
Jiwa dan badan kita akan
dimanjakan oleh Hotel Super Mewah yang mengedepankan Servis dan Pelayanan nomor
1 yang hanya tersedia di Kota Besar Tokyo. Ditampilkan juga Restoran yang
menyajikan pemandangan Tokyo Sky Tree dan Tokyo Tower yang merupakan 2 buah
landmark kota Tokyo dalam jarak yang dekat.
Sejarah Kota Tokyo
Tokyo adalah ibu kota Jepang
sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di
dunia berdasarkan jumlah penduduknya (33.750.000 di perkotaan dan sekitarnya). Sekitar
12 juta orang tinggal di Tokyo dan ratusan ribu lainnya berpulang pergi setiap
hari dari daerah sekitarnya untuk bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah
pusat politik, ekonomi, budaya dan akademis di Jepang serta tempat tinggal
kaisar Jepang dan kursi pemerintahan negara, dan sekaligus merupakan pusat
bisnis dan finansial utama untuk seluruh Asia Timur.
Menurut sejarah Tokyo asalnya
merupakan desa perikanan kecil yang bernama Edo. Pada tahun 1457, Ota Dokan membangun
Istana Edo. Pada tahun 1590, Tokugawa Ieyasu berbasis di Edo, dan setelah
menjadi shogun pada tahun 1603, kota ini menjadi pusat administrasi tentaranya
untuk seluruh negara. Pada zaman Edo, Edo menjadi salah satu kota terbesar di
dunia dengan jumlah penduduk mencapai sejuta orang menjelang abad ke-18.
Edo menjadi ibukota de facto di
Jepang meskipun kaisar tinggal di Kyoto, ibu kota kerajaan. Setelah sekitar 263
tahun, pemerintah shogun digulingkan di bawah bendera pemulihan pemerintahan
kaisar. Pada tahun 1869, ketika Kaisar Meiji pindah ke Edo di usia 17 tahun,
Tokyo sudah menjadi pusat politik dan kebudayaan negara, kemudian dijadikan ibu
kota kerajaan oleh istana sementara bekas Istana Edo menjadi Istana Kerajaan.
Kota Tokyo didirikan lalu tetap menjadi ibu kota negara sehingga status kotanya
dicabut pada tahun 1943 untuk digabungkan dengan "Wilayah
Metropolitan" Tokyo.
Tokyo pernah mengalami dua
bencana hebat pada abad ke-20, tetapi untungnya kota ini dapat pulih dari
keduanya. Salah satunya adalah gempa bumi Kanto 1923 yang menyebabkan 140.000
penduduk tewas atau hilang dan yang kedua adalah Perang Dunia II, ketika Tokyo
dibom bertubi-tubi pada tahun 1944 dan 1945, menyebabkan 75.000 hingga 200.000
orang tewas dan separuh kota hancur.
Setelah perang, Tokyo dibangun
kembali, dan berkilauan di mata dunia ketika Olimpiade Musim Panas 1964
diadakan di kota ini. Zaman 1970-an menyaksikan pembangunan pencakar langit
seperti Sunshine 60, konstruksi bandara baru yang kontroversial di Narita (yang
agak jauh dari perbatasan kota) pada tahun 1978, dan peningkatan jumlah
penduduk hingga sekitar 11 juta (dalam lingkungan wilayah metropolitan).
Kota Budaya Sekaligus Tersibuk Dunia
Jaringan kereta bawah tanah dan
komuter Tokyo menjadi salah satu yang tersibuk di dunia karena semakin banyak
orang yang pindah ke wilayah Tokyo. Tokyo mempunyai jauh lebih sedikit gedung
pencakar langit dibandingkan dengan kota lain yang seukurannya karena peraturan
konstruksi gempa buminya. Bangunan di Tokyo kebanyakan terdiri dari apartemen
tingkat rendah (6 hingga 10 lantai) dan rumah keluarga yang sempit. Tokyo juga
merupakan lokasi sistem transportasi massal paling kompleks di dunia, dan
terkenal akan jam-jam sibuknya yang padat.
Kereta api adalah metode
transportasi utama di Tokyo yang memiliki jaringan rel bawah tanah yang paling
luas di dunia. JR East memegang jaringan rel terbesar di Tokyo. Jaringan bawah
tanah berada di bawah pengawasan dua organisasi terpisah, yaitu Tokyo Metro
milik swasta dan Biro Transportasi Metropolitan Tokyo milik pemerintah.
Pemerintah metropolitan dan pengusaha swasta bersama-sama mengoperasikan rute
bus. Layanan lokal, regional dan antarnegara juga tersedia, dengan
terminal-terminal utama di stasiun-stasiun kereta api besar seperti Tokyo,
Shinagawa, dan Shinjuku.
Tokyo memiliki banyak museum. Di
Taman Ueno ada empat museum nasional: Museum Nasional Tokyo, museum terbesar di
negara yang khusus untuk seni tradisional orang Jepang; Museum Nasional Seni
Barat; dan Museum Nasional Tokyo Seni Modern, dengan koleksi-koleksi seni
modern Jepang serta lebih 40.000 film-film Jepang dan asing. Di Taman Ueno juga
terdapat Museum Sains Nasional dan Kebun Binatang Ueno. Museum-museum lain
meliputi Museum Seni Nezu di Aoyama; Museum Edo-Tokyo di Sumida yang melintasi
Sungai Sumida dari pusat Tokyo; dan Perpustakaan Parlemen Jepang, Arsip
Nasional, dan Museum Nasional Seni Modern, yang bertempat di dekat Istana
Kekaisaran Tokyo.
Di Tokyo juga ada banyak teater
pementasan, termasuk teater milik negara dan swasta untuk drama Jepang, baik
tradisional (seperti noh dan kabuki) maupun modern. Orkestra simfoni dan
bermacam-macam organisasi musik mendendangkan musik modern dan tradisional di
sini. Tokyo juga menjadi tuan rumah acara musik pop dan rock Jepang dan
internasional di berbagai tempat, dari klub malam hingga arena terkemuka
internasional seperti Nippon Budokan.
Di seluruh Tokyo juga diadakan
beraneka festival. Contohnya adalah perayaan Sanno di Kuil Hie, Sanja dan Kuil
Asakusa, dan festival dwitahunan Kanda Matsuri. Perayaan Kanda meliputi
arak-arakan mikoshi dan ribuan orang yang menyambutnya. Pada hari Sabtu
terakhir setiap bulan Juli, pertunjukan kembang api besar-besaran di atas
Sungai Sumida menarik lebih sejuta penonton. Bila bunga sakura berkembang pada
musim semi, penduduk Tokyo berkumpul di Taman Ueno, Taman Inokashira, dan Kebun
Negara Shinjuku Gyoen untuk berpiknik di bawah pohon bunga itu.
Masakan di Tokyo dipuji di
seluruh dunia. Pada November 2007, Michelin mengeluarkan panduan untuk rumah
makan terbaik di Tokyo, yang meraih sejumlah 191 bintang, yaitu dua kali yang
diraih oleh pesaing terdekatnya, Paris. Delapan tempat makan dikaruniai
penghargaan hingga tiga bintang (Paris ada 10), sedangkan 25 lagi menerima dua
bintang, dan 117 lagi mendapat satu bintang. Di kalangan delapan tempat makan
besar itu, tiga buah menghidangkan masakan Jepang tradisional, dua lagi adalah
toko sushi dan tiga yang selebihnya adalah restoran masakan Perancis.
Ingin tahu lebih banyak lagi tentang
Jepang? Tonton acara Budaya di "WAKUWAKU JAPAN" melalui Indovision dan
Okevision!
WAKUWAKU JAPAN TV MONITORING ①
WAKUWAKU JAPAN TV MONITORING ①
Tidak ada komentar:
Posting Komentar