03 Maret 2014

Mengenal Budaya Jepang Lebih Dekat di WAKUWAKU JAPAN



[berpartisipasi dalam WAKUWAKU JAPAN] 

Sejak mengudara pada 22 Februari 2014, "WAKUWAKU JAPAN" telah menyita perhatian pemirsa televisi, khususnya pelanggan Okevision dan Indovision. Channel yang menyiarkan program acara serba Jepang ini sangat menarik sekali. Dengan tetap menggunakan bahasa Jepang tanpa dubing memberi kesan sangat Jepang sekali. Kita bisa merasakan nuansa Jepang dalam setiap programnya.

Bukan hanya acara hiburan berupa film, drama, entertainment, musik, dan anime, tapi juga menampilkan program documenter, olah raga dan budaya. Salah satu acara yang saya sukai adalah Budaya. Di program acara budaya bertajuk; Tokyo Luxury Guide, kita bisa mengenal lebih dekat kota Tokyo. Siaran awal: Minggu, 23 Februari 2014 pukul 08.00 - 09.00 WIB. Siaran ulang pertama: Minggu, 23 Februari 2014 pukul 10.00 - 11.00 WIB. Siaran ulang kedua: Sabtu, 1 Maret 2014 pukul 06.00 - 07.00 WIB

Sebagai ibu kota negeri Matahari Terbit kita bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kehebatan kota Tokyo yang telah mempesona setiap turis baik yang datang dari dalam maupun luar Jepang. Restoran maupun shop yang mewah dengan Omotesando dan Aoyama dan sekelilingnya sebagai pusat penyebaran Fashion Jepang, serta tempat-tempat berkumpulnya para orang dewasa yakni Ginza dan Marunouchi area.


Jiwa dan badan kita akan dimanjakan oleh Hotel Super Mewah yang mengedepankan Servis dan Pelayanan nomor 1 yang hanya tersedia di Kota Besar Tokyo. Ditampilkan juga Restoran yang menyajikan pemandangan Tokyo Sky Tree dan Tokyo Tower yang merupakan 2 buah landmark kota Tokyo dalam jarak yang dekat.

Sejarah Kota Tokyo

Tokyo adalah ibu kota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduknya (33.750.000 di perkotaan dan sekitarnya). Sekitar 12 juta orang tinggal di Tokyo dan ratusan ribu lainnya berpulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik, ekonomi, budaya dan akademis di Jepang serta tempat tinggal kaisar Jepang dan kursi pemerintahan negara, dan sekaligus merupakan pusat bisnis dan finansial utama untuk seluruh Asia Timur.


Menurut sejarah Tokyo asalnya merupakan desa perikanan kecil yang bernama Edo. Pada tahun 1457, Ota Dokan membangun Istana Edo. Pada tahun 1590, Tokugawa Ieyasu berbasis di Edo, dan setelah menjadi shogun pada tahun 1603, kota ini menjadi pusat administrasi tentaranya untuk seluruh negara. Pada zaman Edo, Edo menjadi salah satu kota terbesar di dunia dengan jumlah penduduk mencapai sejuta orang menjelang abad ke-18.

Edo menjadi ibukota de facto di Jepang meskipun kaisar tinggal di Kyoto, ibu kota kerajaan. Setelah sekitar 263 tahun, pemerintah shogun digulingkan di bawah bendera pemulihan pemerintahan kaisar. Pada tahun 1869, ketika Kaisar Meiji pindah ke Edo di usia 17 tahun, Tokyo sudah menjadi pusat politik dan kebudayaan negara, kemudian dijadikan ibu kota kerajaan oleh istana sementara bekas Istana Edo menjadi Istana Kerajaan. Kota Tokyo didirikan lalu tetap menjadi ibu kota negara sehingga status kotanya dicabut pada tahun 1943 untuk digabungkan dengan "Wilayah Metropolitan" Tokyo.

Tokyo pernah mengalami dua bencana hebat pada abad ke-20, tetapi untungnya kota ini dapat pulih dari keduanya. Salah satunya adalah gempa bumi Kanto 1923 yang menyebabkan 140.000 penduduk tewas atau hilang dan yang kedua adalah Perang Dunia II, ketika Tokyo dibom bertubi-tubi pada tahun 1944 dan 1945, menyebabkan 75.000 hingga 200.000 orang tewas dan separuh kota hancur.

Setelah perang, Tokyo dibangun kembali, dan berkilauan di mata dunia ketika Olimpiade Musim Panas 1964 diadakan di kota ini. Zaman 1970-an menyaksikan pembangunan pencakar langit seperti Sunshine 60, konstruksi bandara baru yang kontroversial di Narita (yang agak jauh dari perbatasan kota) pada tahun 1978, dan peningkatan jumlah penduduk hingga sekitar 11 juta (dalam lingkungan wilayah metropolitan).

Kota Budaya Sekaligus Tersibuk Dunia

Jaringan kereta bawah tanah dan komuter Tokyo menjadi salah satu yang tersibuk di dunia karena semakin banyak orang yang pindah ke wilayah Tokyo. Tokyo mempunyai jauh lebih sedikit gedung pencakar langit dibandingkan dengan kota lain yang seukurannya karena peraturan konstruksi gempa buminya. Bangunan di Tokyo kebanyakan terdiri dari apartemen tingkat rendah (6 hingga 10 lantai) dan rumah keluarga yang sempit. Tokyo juga merupakan lokasi sistem transportasi massal paling kompleks di dunia, dan terkenal akan jam-jam sibuknya yang padat.

Kereta api adalah metode transportasi utama di Tokyo yang memiliki jaringan rel bawah tanah yang paling luas di dunia. JR East memegang jaringan rel terbesar di Tokyo. Jaringan bawah tanah berada di bawah pengawasan dua organisasi terpisah, yaitu Tokyo Metro milik swasta dan Biro Transportasi Metropolitan Tokyo milik pemerintah. Pemerintah metropolitan dan pengusaha swasta bersama-sama mengoperasikan rute bus. Layanan lokal, regional dan antarnegara juga tersedia, dengan terminal-terminal utama di stasiun-stasiun kereta api besar seperti Tokyo, Shinagawa, dan Shinjuku.

Tokyo memiliki banyak museum. Di Taman Ueno ada empat museum nasional: Museum Nasional Tokyo, museum terbesar di negara yang khusus untuk seni tradisional orang Jepang; Museum Nasional Seni Barat; dan Museum Nasional Tokyo Seni Modern, dengan koleksi-koleksi seni modern Jepang serta lebih 40.000 film-film Jepang dan asing. Di Taman Ueno juga terdapat Museum Sains Nasional dan Kebun Binatang Ueno. Museum-museum lain meliputi Museum Seni Nezu di Aoyama; Museum Edo-Tokyo di Sumida yang melintasi Sungai Sumida dari pusat Tokyo; dan Perpustakaan Parlemen Jepang, Arsip Nasional, dan Museum Nasional Seni Modern, yang bertempat di dekat Istana Kekaisaran Tokyo.

Di Tokyo juga ada banyak teater pementasan, termasuk teater milik negara dan swasta untuk drama Jepang, baik tradisional (seperti noh dan kabuki) maupun modern. Orkestra simfoni dan bermacam-macam organisasi musik mendendangkan musik modern dan tradisional di sini. Tokyo juga menjadi tuan rumah acara musik pop dan rock Jepang dan internasional di berbagai tempat, dari klub malam hingga arena terkemuka internasional seperti Nippon Budokan.


Di seluruh Tokyo juga diadakan beraneka festival. Contohnya adalah perayaan Sanno di Kuil Hie, Sanja dan Kuil Asakusa, dan festival dwitahunan Kanda Matsuri. Perayaan Kanda meliputi arak-arakan mikoshi dan ribuan orang yang menyambutnya. Pada hari Sabtu terakhir setiap bulan Juli, pertunjukan kembang api besar-besaran di atas Sungai Sumida menarik lebih sejuta penonton. Bila bunga sakura berkembang pada musim semi, penduduk Tokyo berkumpul di Taman Ueno, Taman Inokashira, dan Kebun Negara Shinjuku Gyoen untuk berpiknik di bawah pohon bunga itu.

Masakan di Tokyo dipuji di seluruh dunia. Pada November 2007, Michelin mengeluarkan panduan untuk rumah makan terbaik di Tokyo, yang meraih sejumlah 191 bintang, yaitu dua kali yang diraih oleh pesaing terdekatnya, Paris. Delapan tempat makan dikaruniai penghargaan hingga tiga bintang (Paris ada 10), sedangkan 25 lagi menerima dua bintang, dan 117 lagi mendapat satu bintang. Di kalangan delapan tempat makan besar itu, tiga buah menghidangkan masakan Jepang tradisional, dua lagi adalah toko sushi dan tiga yang selebihnya adalah restoran masakan Perancis.

Ingin tahu lebih banyak lagi tentang Jepang? Tonton acara Budaya di "WAKUWAKU JAPAN" melalui Indovision dan Okevision!

WAKUWAKU JAPAN TV MONITORING ①

Tidak ada komentar: