Artikel

Berikut ini beberapa artikel dalam blog ini yang bisa kamu baca. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

Catatan Kecil Proses Kreatif Sebuah Tulisan

SKENARIO : AMIN INGIN BERTEMU PAK MENTERI
(PERAIH NOMINASI 10 NASKAH TERPILIH LOMBA MENULIS CERITA FILM 2011, KEMENTRIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF)

Saya pernah mendengar ungkapan dari seorang penulis ternama –saya lupa namanya— bahwa sebuah tulisan memiliki takdir sendiri. Karena tulisan hakekatnya adalah ‘anak’ yang lahir dari kreatifitas penulis, maka nasibnya tergantung bagaimana usaha penulis untuk membuatnya eksis. Apakah ia akan dibiarkan saja tersimpan di folder untuk selamanya atau terpublikasi di media? Harapan semua penulis tentu ingin tulisannya terpublikasi dan lebih utama lagi bisa laku. Sebab, ada juga tulisan yang terpublikasi tanpa dapat kompensasi apa-apa kecuali kepuasan batin. Tapi apa pun bentuk penghargaan yang diterima, sebuah tulisan tetap memiliki arti dan nilai!
Selengkapnya baca di sini

Penyandang Disabilitas Jangan Dipandang Sebelah Mata

Para penyandang disabilitas kerap menghadapi beban dan hambatan tersendiri. Terutama dalam hal bersosialisasi dan pengembangan diri. Para penyandang disabilitas sering dihinggapi perasaan inferior, minder, tidak percaya diri, dan tak berdaya. Kondisi ini diperparah lagi dengan penerimaan lingkungan terhadap kaum disabilitas yang terkesan masih sangat diskriminatif dan memandang sebelah mata.
Selengkapnya baca di sini

Ngandika Becik Bali Becik
Artikel berbahasa Jawa ini dimuat di Jayabaya No.50
Edisi Minggu II Agustus 2011

Masyarakat Jawa percaya yen pangandhikan kuwi malati. Aja nganthi wong sembrana marang pangandhikane, jalaran bisa gawe cidra utawa cilaka. Wejangan iki ora mung pocap kosong kang ora ana kanyatane. Wis akeh tuladha manungsa dadhi cilaka, samsara, lan congkrah merga pangandhikan kang ora becik utawa mblenjani janji.
Selengkapnya baca di sini

Makna Taqwa Yang Sebenarnya
Artikel ini dimuat di Majalah RESPON
Edisi No.257/ 20 Oktober - 20 November 2011

Ketika seseorang bertanya kepada Abu Hurairah radhiallahu'anhu tentang makna takwa, Abu Hurairah kemudian bertanya kepada orang tersebut, Apakah engkau pernah melewati jalan yang berduri? Ia menjawab, Ya pernah. Abu Hurairah bertanya lagi, Apa yang engkau lakukan, Ia menjawab, Jika aku melihat duri maka aku menghindar darinya, atau melangkahinya, atau mundur darinya, Abu Hurairah berkata, Seperti itulah takwa! Duri itu adalah perumpamaan dari kemaksiatan atau hal-hal yang dilarang agama. Jika kita mengaku diri bertakwa kepada Allah dan Rasul, maka kita harus melangkahi, menghindar, atau mundur bila dihadapkan kesempatan untuk berbuat dosa.
Selengkapnya baca di sini

Penderita HIV-AIDS Bukan Momok Menakutkan

Persepsi masyarakat umum terhadap penderita HIV-AIDS selalu negatif. Tak heran bila banyak penderita/pengidap HIV-AIDS mendapat stigmasi dan diskriminasi. Mereka diasingkan, dikucilkan, dan tidak diakui, bahkan oleh keluarganya sendiri. Penderita/pengidap HIV-AIDS dianggap momok menakutkan.
Selengkapnya baca di sini

Arti Sebuah Kesuksesan

Selama ini banyak orang memandang bahwa kesuksesan dalam hidup diukur dengan harta, jabatan, kedudukan, atau penghargaan yang sifatnya materialisme. Mereka yang dianggap sukses adalah orang kaya, pejabat, punya banyak perusahaan, atau jadi artis.
Selengkapnya baca di sini


Bagaimana Cara Memotivasi Diri

Kita kerap mendengar kata sukses yang dianalogikan dan diinterpretasikan sebagai keberhasilan dalam mewujudkan suatu keinginan. Ukuran kesuksesan pun bagi setiap orang berbeda-beda. Karena kesuksesan tidak hanya menyangkut dalam segi materi, namun juga bisa berupa kepuasan batin atau jiwa. Contoh kecilnya; ketika seorang pemuda berhasil menyunting gadis yang disukainya, apakah kesuksesan semacam ini bisa diukur secara materi?
Selengkapnya baca di sini


Bagaimana Mengelola Iman Kita

Jika sholat adalah manifestasi keimanan kita kepada Allah, semestinya sholat itu bisa mencegah dari munkar dan mengajak kepada ma’ruf. Tapi kenyataan menunjukkan banyak orang yang sehari-harinya sholat masih suka bertindak maksiat, anarkhis, tidak sabar, tidak adil, suka bertindak dholim, tidak peduli sesama, sombong, riya, takabur, tamak, dan tindakan buruk lainnya.
Selengkapnya baca di sini