29 April 2014

Nonton Film Jepang Di WAKUWAKU JAPAN



berpartisipasi dalam WAKUWAKU JAPAN[5]





Jepang memiliki industri film yang cukup maju pesat. Film produksi sutradara Jepang banyak yang diminati penonton di luar Jepang, bahkan mampu menembus industry film raksasa Hollywood. Beberapa film karya asli Jepang di-remake atau dibuat ulang oleh para produser film Barat. Sebut salah satu film yang terkenal seperti: Godzilla.

Selain itu Jepang juga melahirkan sineas-sineas handal yang mampu meraih penghargaan tingkat Internasional. Salah satunya adalah Izuru Kumasaka yang pernah meraih penghargaan Best First Feature Award di Festival Film Internasional Berlin. Keberadaan film Jepang memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Industri seni kreatif ini bahkan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Jepang.

Sejarah Film Jepang

Majunya perfilman Jepang bisa dimaklumi, mengingat negara ini sudah mengenal film sejak lebih dari seratus abad silam. Klub Shinko di Kobe menjadi tempat pemutaran film yang pertama di Jepang pada bulan November 1896. Pemutaran film dilakukan dengan memakai Kinetoscope. Pemutarnya adalah seorang pedagang senjata bernama Takahashi Nobuharu.

Pada bulan Februari 1897, Inahata Katsutaro memutar film dengan memakai cinématographe di Osaka. Pada bulan berikutnya (Maret 1897), di Tokyo diputar film dengan memakai Vitascope yang merupakan perbaikan dari Kinetoscope. Pemutaran film di Tokyo ternyata sangat populer dan banyak ditonton orang.

Setelah Bake Jizo dan Shinin no Sosei (1898), film Geisha no Teodori diputar di Kabuki-za, Tokyo pada tahun 1899. Film tersebut juga dibuat Shiro Asano dari Konishi Honten (nantinya disebut Konishi Shashin Kogyo, dan sekarang Konica Minolta). Asano waktu itu memakai kamera film bermerek Gaumont.

Sumber: wikipedia.org

Film karya Asano dipertunjukkan ke muka umum oleh Perkumpulan Gambar Hidup Modern Jepang (Nippon Sossen Katsudo Shashinkai). Perkumpulan diketuai oleh Koyo Komada yang nantinya menjadi produser film. Masih pada tahun 1899, Koyo Komada melakukan syuting film berjudul Pistol Goto Shimizu Sadakichi (Perampok Berpistol Shimizu Sadakichi). Film tersebut diangkat dari kisah nyata Sadakichi Shimizu, pelopor perampok berpistol di Jepang.

Film Pistol Goto Shimizu Sadakichi merupakan film cerita pertama produksi Jepang yang memakai film sepanjang 70 kaki per rol. Dari film tersebut muncul aktor Jepang pertama, Unpei Yokoyama yang anggota paguyuban aktor Shinpageki. Film Jepang tertua yang masih tersimpan baik hingga kini adalah film berjudul Momijigari karya sutradara Tsunekichi Shibata yang diproduksi tahun 1899.

Film Jepang Masa Kini

Banyak film Jepang yang sangat bermutu dan memiliki cerita bagus. Sayangnya, di beberapa stasiun televisi Indonesia jarang atau bahkan sama sekali tidak ada yang menayangkan film dari Jepang. Padahal negara Jepang memiliki kebudayaan dan kehidupan tradisi yang hampir sama dengan Indonesia. Masyarakat Jepang dan masyarakat Indonesia dalam beberapa segi mempunyai kultur sama.

Tapi bagi masyarakat pecinta film di Indonesia tak perlu berkecil hati, karena ada siaran televisi kabel bertajuk WAKUWAKU JAPAN yang menayangkan berbagai program acara full japans. Mulai dari program acara drama, animasi, musik, olahraga, sampai film. Nah, bagi penggemar film Jepang bisa pantengin setiap hari Jum’at jam 21.00 WIB melalui TV kabel Indovision (channel 168), Okevision (channel 32), dan First Media (channel 340).

Kalian bisa menyaksikan film-film keren Jepang dengan berbagai genre. Ada film horor, drama, action, thriller, dan yang lainnya. Sebut saja film keren macam Werewolf Game, Ghost Train, dan film Welcome Home, HAYABUSA yang baru saja tayang pada tanggal 25 April kemarin. Film yang berjudul asli Okaeri Hayabusa ini mengisahkan tentang Hayabusa, wahana penjelajah yang mencatat keberhasilan pertama kalinya di dunia untuk mendapatkan sampel asteroid Itokawa yang terletak 300 juta km dari bumi dan sukses kembali ke bumi. Film yang dibintangi Tatsuya Fujiwara ini sangat menguras emosi penonton.

Sumber: WAKUWAKU JAPAN

Tapi saya juga suka film horor berjudul Ghost Train (Otoshimono) yang dibintangi aktris ternama Erika Sawajiri. Ia bermain sebagai Nana, pelajar SMA yang mencari adiknya yang hilang di sebuah stasiun Subway. Bersama dengan Kanae (Wakatsuki Chinatsu), teman sekelasnya yang mencari kekasihnya, mereka bergerak bersama untuk memecahkan misteri tersebut.


Mereka mengungkap ternyata orang-orang yang hilang tersebut menghilang setelah membeli tiket kereta api, dan setiap ada yang menghilang, selalu muncul wanita berbaju hitam yang berdiri di peron. Sementara itu, seorang kondektur subway Toshikazu (Oguri Shun) dipindahtugaskan ke bagian kehilangan setelah dia melapor bahwa dia bertemu hantu di rel kereta api. Di bagian kehilangan ini, dia menemukan bahwa tiket kereta api yang sama selalu saja muncul dalam daftar.

Ghost Train ini merupakan besutan pertama sutradara muda bernama Furusawa Takeshi. Meskipun masih terbilang baru, namun sutradara muda ini sudah cukup berpengalaman di dunia sinematography Jepang. Furusawa adalah teman sekelas dari master horor Shimizu Takashi dan dia sebelumnya menjadi asisten dari Kurosawa Kiyoshi dalam film Kairo dan Barren Illusion.

Nah, buat kalian yang penasaran ingin menyaksikan film-film keren dari negeri Matahari Terbit ini, buruan langganan Indovision, Okevision, atau First Media. Kalian bisa langsung menikmati channel WAKUWAKU JAPAN dengan berbagai pilihan program acara yang sangat variatif. Diantaranya adalah program acara film yang menjadi favorite penonton. Jadi, tetapkan pilihan anda pada WAKUWAKU JAPAN!

Sumber:

 

Tidak ada komentar: