25 Mei 2014

Mengenal Kebudayaan Jepang di WAKUWAKU JAPAN


berpartisipasi dalam WAKUWAKU JAPAN[7]




Kebudayaan Jepang telah banyak berubah dari tahun ke tahun, dari kebudayaan asli negara ini, Jomon, sampai kebudayaan kini, yang mengkombinasikan pengaruh Asia, Eropa dan Amerika Utara. Setelah beberapa gelombang imigrasi dari benua lainnya dan sekitar kepulauan Pasifik, diikuti dengan masuknya kebudayaan Tiongkok, penduduk Jepang mengalami periode panjang isolasi dari dunia luar dibawah Keshogunan Tokugawa sampai datangnya "The Black Ships" dan era Meiji.

Hal ini menyebabkan kebudayaan Jepang berbeda dari kebudayaan Asia lainnya. Jepang memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Mulai dari seni pertunjukan sampai ritual budaya. Beberapa seni pertunjukan yang terkenal di Jepang adalah kabuki, noh, kyogen, bunraku, dan rakugo. Kabuki dimainkan hanya oleh pria. Para penonton dapat menyaksikan kostum yang mencolok dan pose khusus yang disebut “mie”. Teater khusus kabuki yang disebut Kabukiza merupakan puncak keindahan arsitektur Jepang.


Noh dan kyogen dimainkan di atas panggung khusus berbentuk L yang disebut Panggung Noh. Noh dipertunjukkan menggunakan topeng noh yang disebut “Noumen” dan kyogen yang merupakan turunan noh merupakan pertunjukan yang mampu mengundang banyak tawa.


Pertunjukan boneka Jepang yang disebut bunraku merupakan wayang kulit versi Jepang. Bunraku amatlah khas dan tidak ditemukan di tempat lain, yakni masing-masing boneka berukuran 120-150 cm digerakkan oleh 3 orang. Selain itu, rakugo yang merupakan pertunjukan oleh seorang penampil dengan mengetengahkan keahlian bercerita dan gerakan pun tak kalah populer. Rakugo sering dipertunjukkan bersama dengan akrobat, sulap, dll.

Bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengetahui tentang kebudayaan Jepang tak perlu harus repot-repot ke Jepang. Cukup pantengin siaran Dokumenter di WAKUWAKU JAPAN yang mengudara melalui TV kabel Indovision (channel 168), Okevision (channel 32), dan First Media (channel 340).


Salah satu siaran documenter yang cukup menarik adalah Traditional MATSURI Series. Disiarkan awal Minggu, 6 April 2014, pukul 18.00 – 19.00 WIB yang kemudian disiarkan ulang di hari lain. Menghadirkan festival tradisional yang mengakar di Jepang sejak dahulu. Diantaranya adalah :
(1) Festival Mimpi 32 Malam “Tari Gujo” ~Cinta Menari, Di Tanah Asal Air Jernih~
(2) Komandan Muda yang Heroik! Ageuma Shinji.
(3) Nobunaga Pun Terkesan! Festival Romantis yang Terpantul dalam Air ~Festival Owari-Tsushima Tenno~
(4) Dewa Semalam ~Menari Sebagai Setan~ Festival Bunga di Toei, Prefektur Aichi
(5) Ishidori Matsuri


Selain itu ada juga film documenter The World Heritage Shirakawago yang disiarkan awal: Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 21.00 - 22.00 WIB. Mengisahkan tentang anak-anak yang tinggal di Shirakawago, salah satu Situs Warisan Dunia, mewawancarai orang-orang dewasa untuk mencari tahu lebih lanjut tentang tanah kelahiran mereka. Tayangan bergaya dokumenter ini mengikuti anak-anak yang berkegiatan dengan antusias di Shirakawago selama setahun, lengkap dengan keindahan empat musim di sana.



Demikian dua contoh siaran program documenter di WAKUWAKU JAPAN. Masih banyak siaran documenter yang bisa disaksikan. Jadi segeralah berlangganan Indovision, Okevision, dan First Media agar bisa menyaksikan tayangan berbahasa Jepang di WAKUWAKU JAPAN. Arigato!

Tidak ada komentar: