03 November 2009

Tarif Murah dan Kualitas Layanan Telekomunikasi Seluler

Oleh Eko Hartono


Perkembangan industri telekomunikasi seluler di Indonesia tumbuh begitu pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya banyak perusahaan provider yang membangun infrastruktur telekomunikasi di seluruh wilayah nusantara guna memberikan jasa layanan komunikasi yang lebih efektif kepada masyarakat, baik dalam bentuk CDMA atau GSM. Produk jasa telekomunikasi pun sudah beragam dan semakin maju. Bukan hanya telepon, SMS, browsing internet, MMS, dan 3G, bahkan kini sudah muncul teknologi baru bernama 4G.

Hal itu tentu saja berdampak positif bagi kemajuan hidup masyarakat. Kini masyarakat memiliki banyak pilihan dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi. Tidak dipungkiri bila kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan pada industri lain. Banyak perusahaan berskala kecil maupun besar sangat bergantung pada kelancaran komunikasi guna meningkatkan produktifitas dan pemasaran. Sistem online telah diterapkan di beberapa perusahaan, baik BUMN maupun swasta.

Jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar merupakan pangsa potensial bagi produk jasa telekomunikasi. Perusahaan operator seluler pun berlomba-lomba menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Mereka membangun BTS di beberapa wilayah yang belum terjangkau oleh sarana komunikasi seluler. Investasi di sektor telekomunikasi seluler ini memang sangat besar. Namun investasi yang besar ini tidak ada artinya dibanding keuntungan yang kelak diperoleh. Perusahaan-perusahaan operator seluler memiliki kesempatan menjaring pelanggan yang cukup besar, mencapai jutaan orang.

Persaingan diantara perusahaan operator seluler dalam menjaring konsumen kemudian berdampak pada segi layanan dan penerapan tarif. Perusahaan operator seluler berusaha memberikan layanan yang terbaik pada konsumen. Mereka juga menerapkan tarif cukup murah dan kompetitif. Hal ini tentu saja menguntungkan konsumen sebagai customer. Namun demikian layanan yang baik dan tarif murah jangan lantas mengabaikan segi kualitas. Banyak promo yang cukup menggiurkan dan menarik minat konsumen terhadap produk layanan yang diberikan. Mulai dari penjualan paket SMS, telepon, dan browsing internet murah sampai pemberian reward dalam bentuk undian berhadiah.

Namun sayangnya, promo semacam itu bersifat temporer dan hanya sebagai pancingan guna menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Migrasi pengguna jasa komunikasi dari satu operator seluler ke operator seluler lain sangat tinggi, karena mengejar promo tarif murah. Bahkan tak jarang ada satu orang memiliki beberapa kartu telepon dari brand yang berbeda-beda. Ketika promo itu berakhir, maka tarif normal atau bahkan kenaikan tarif dikenakan pada konsumen. Hal ini tentu saja sangat merugikan konsumen sebagai customer. Banyak konsumen menginginkan tarif murah diberlakukan secara tetap dan berkelanjutan.

Regulasi pemerintah dalam mengatur pengenaan tarif telepon seluler diperlukan guna melindungi konsumen sekaligus menjaga iklim persaingan sehat diantara perusahaan jasa operator seluler. Bagaimana pun industri telekomunikasi seluler merupakan industri yang cukup strategis dan vital. Industri telekomunikasi seluler ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menciptakan peluang-peluang bisnis yang cukup beragam. Banyak modal yang beredar di sektor ini. Mulai dari pendirian agen penjualan pulsa, ragam produk layanan seluler, produk phone seluler, layanan online, dan lain sebagainya.

Coverage layanan seluler yang mampu menjangkau seluruh wilayah nusantara hingga daerah pelosok juga lebih mempermudah akses komunikasi yang pada akhirnya memperlancar roda ekonomi. Salah satu pilar utama dalam menggerakkan dan menumbuhkan roda perekonomian masyarakat adalah tersambungnya komunikasi antar wilayah yang memungkinkan lancarnya distribusi dan pemasaran. Masyarakat kini sangat bergantung sekali pada jasa telekomunikasi seluler guna menunjang aktivitas sehari-hari.


Kualitas Layanan dan Tarif Murah


Meski masyarakat kini sangat bergantung pada jasa telekomunikasi seluler guna mendukung bisnis dan aktivitas lainnya, namun perusahaan provider sebagai penyedia layanan telekomunikasi seluler juga mesti bisa memberikan layanan yang baik, terutama dalam hal kualitas dan tarif murah. Kualitas sangat diinginkan konsumen karena bisa menumbuhkan kepercayaan dan menciptakan kenyamanan, sedang tarif murah memberikan keuntungan tersendiri bagi konsumen. Jika kedua hal tersebut bisa diterapkan, maka dijamin konsumen akan tetap setia menggunakan jasa operator seluler bersangkutan.

Mempertahankan pelanggan lebih sulit ketimbang mencari konsumen baru. Sebab, pengguna jasa telekomunikasi seluler akan selalu melihat kemungkinan-kemungkinan baru dan produk unggulan disesuaikan dengan kebutuhannya. Karenanya peningkatakan servis dan penerapan teknologi komunikasi yang diperbaharui sangat diperlukan oleh perusahaan operator jasa telekomunikasi seluler. Kehadiran teknologi baru seperti 3G atau 4G merupakan salespoint yang tak bisa diabaikan begitu saja.

Meski penggunaan fasilitas 3G atau 4G masih sangat terbatas dan hanya di kalangan tertentu, juga besarnya investasi yang diperlukan guna membangun fasilitas tersebut, namun ke depannya akan memberikan prospek yang cukup cerah. Sebagaimana sifat teknologi yang tidak statis, selalu mengalami perubahan dan perkembangan, maka bukan tidak mungkin kelak penggunaan fasilitas 3G atau 4G akan lebih massiv dan massal. Besarnya investasi yang telah ditanamkan akan tercover oleh banyaknya pengguna fasilitas tersebut dan pada akhirnya menekan cost alias memberikan tarif murah.

Pengenaan tarif murah penggunaan telekomunikasi seluler secara langsung akan berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Sebab, masyarakat di Indonesia yang rata-rata masih berpenghasilan rendah akan terbantu dalam berkomunikasi dan mengakses informasi. Masyarakat bisa menyerap pengetahuan, mengasah ketrampilan, dan memperluas wawasan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi telekomunikasi guna meningkatkan taraf hidupnya. Dengan demikian target MDGs (millenium development goals) akan bisa tercapai!

Tirtomoyo, 1 November 2009

Tidak ada komentar: